Nama
: Isnanda Putri Nur Istiqomah
NIM
: S351908028
Peminatan
: Human Nutrition
SET
MENU BERGIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN SISTEM IMUNITAS PADA SAAT PANDEMI COVID
19
Manusia membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk mempertahankan hidup guna
menunjang
pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Usia, jenis kelamin, status
kesehatan,
pengetahuan, pendapatan, agama dan budaya
merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makan seseorang
(Judith, 2008). Asupan makan harus sesuai dengan kebutuhan
gizi seseorang, bila tidak
terjadi kesesuaian antara
makanan
yang
dikonsumsi dengan kebutuhan
gizi seseorang, akan
menimbulkan masalah kesehatan.
Asupan
makanan dan lingkungan merupakan faktor yang secara umum berperan dalam status
kesehatan seseorang. Penelitian di bidang nutrisi makin meningkat untuk
memahami cara mengontrol kesehatan sekelompok individu dalam beberapa kondisi
diet yang berbeda. Human Genome Project (HGP) memberikan pandangan baru terkait
pengaruh nutrisi terhadap diet manusia, mencakup: (1) Apakah ekspresi gen
terkait proses respons metabolik pada tingkat seluler dapat memengaruhi
kesehatan individu? (2) Apakah ekspresi gen dan respons metabolik merupakan
respons genotipe dan lingkungan/nutrisi? Proses interaksi antara gen dan
nutrisi dapat mengarah ke diet spesifik untuk masing masing individu.
Nutrigenomik
merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang menilai beberapa area nutrisi
tertentu menggunakan metode molekuler untuk mengakses dan memahami beberapa
respons yang akan didapatkan melalui
diet tertentu pada individu atau populasi. Penelitian nutrigenomik terfokus
pada efek nutrisi terhadap genome, proteome, dan metabolome. Nutrigenomik
berfungsi untuk menjelaskan bagaimana komponen diet tertentu (komponen
bioaktif) dapat memengaruhi ekspresi gen melalui ikatan dengan faktor
transkripsi. Faktor transkripsi kemudian berinteraksi dengan elemen yang dapat
menempel pada RNA polymerase, sehingga dapat mengubah aktivitas atau ekspresi
gen. Perubahan ini dapat bersifat meningkatkan atau menekan ekspresi gen sesuai
karakteristik individu (Dauncey, 2012).
Sekali zat makanan
berinteraksi dengan
gen, ia akan merubah gen, ekspresi
protein, dan produk metabolit sesuai dengan tingkat signal zat makanan tersebut. sehingga, diet yang berbeda
akan menimbulkan
perbedaan pada pola gen, ekspresi
protein dan produk
metabolit. Nutrigenomik mencoba
menggambarkan
atau menguraikan pola-pola
ini, yang dikenal
sebagai dietary signatures (penanda diet). Seperti dietary signatures
yang telah diuji pada sel, jaringan, dan organisme tertentu,
dengan cara ini pula pengaruh zat makanan
pada homeostasis diselidiki. Gen yang dipengaruhi oleh berbagai tingkatan
zat makanan perlu diidentifikasi terlebih dahulu,
baru kemudian
bagaimana cara
mengatur mereka dipelajari. Perbedaan cara pengaturan sebagai
akibat
dari
perbedaan gen
masing-masing
individu juga dipelajari (Muller, 2003).
Masa pandemi covid 19 ini diperlukan
sistem imunitas yang kuat agar terhindar
dari virus covid 19 yang bisa mengancam nyawa kita dan orang orang yang kita
sayangi. Maka dari itu, perlunya meningkatkan
sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan
bergizi tidak melulu harus mahal dan mewah, kita bisa mendapatkan makanan
bergizi disekeliling yang murah, sederhana dan pastinya mengandung gizi yang
baik untuk tubuh bilas dikonsumsi dengan benar. Hal ini membuat penulis
tertarik untuk menyajikan menu makan yang dapat meningkatkan sistem imunitas
tubuh dengan menu yang sederhana dan mudah didapatkan dipasaran. Berikut adalah
macam macam menu dalam sehari:
Menu
Makan Pagi:
1. Selat
Solo
2. Buah
potong (melon, semangka dan pepaya)
3. Air
putih
Kandungan gizi
Energi :
640 kkal |
Magnesium :84 mg |
Karbohidrat : 63,9 gram |
Phospor :376,3 mg |
Protein : 32,7 gram |
Zat besi : 4,1 mg |
Lemak : 29,6 gram |
Zink :
2,9 mg |
Serat : 3,3 gram |
Vitamin C :
34,5 mg |
Vitamin A : 713,1 microgram |
Kalsium :204,8 mg |
Penjelasan gizi menu makan pagi
Pada menu makan pagi lebih dominan oleh sayur dan
buah. Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi micro yang dibutuhkan oleh
tubuh. Mengonsumsi buah dan sayuran berwarna sebanyak lima porsi atau lebih
adalah bagian penting dalam pola hidupsehat. Hal ini disebabkan karena buah dan
sayuran yang berwarna memberikan berbagai macam vitamin, mineral, serat dan
fitokimia. Kandungan pada serat pada buah dan sayur sangat berguna untuk
melancarkan pencernaan sehingga zat zat racun yang membahayakan dapat keluar dalam
tubuh (Harmanto, 2006)
Zat gizi juga dapat berinteraksi terhadap satu
sama lain. Interaksi zat
gizi
mikro dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu: (i) satu jenis
zat gizi mikro
secara
langsung mempengaruhi
penyerapan zat gizi mikro lainnya, dan (ii) bila tubuh mengalami defisiensi
atau
kelebihan satu jenis zat gizi mikro baru mempengaruhi metabolisme zat
gizi mikro lainnya. Interaksi
dapat terjadi di dalam makanan,
pada fase penyerapan
atau
ketika di dalam tubuh. Makanan
mengandung
campuran
berbagai zat gizi dan bahan
bahan lain sehingga memungkinkan terjadinya interaksi zat gizi. Pada fase penyerapan,
makanan
dicerna dan zat gizi dilepas untuk dapat diserap. Selama proses pencernaan,
zat
gizi mikro mempengaruhi ketersediaan
atau
penyerapan zat gizi mikro
lainnya,
misalnya
peningkatan daya larut atau oleh pengaturan fungsi usus. Bioavailabilitas
zat
besi meningkat bila dikonsumsi bersama dengan vitamin C,
karena vitamin
C mereduksi zat besi (III)
menjadi
zat besi (II)
yang
lebih mudah diserap (FAO
& WHO, 2004)
Peran zat besi berhubungan dengan
kemampuannya dalam reaksi oksidasi dan
reduksi. Secara kimia, zat besi merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga
mampu berinteraksi dengan oksigen. Dalam
keadaan tereduksi, zat besi kehilangan dua
elektron sehingga memiliki dua sisa muatan positif (Fe2+/fero). Adapun dalam keadaan
teroksidasi, zat besi kehilangan tiga elektron
sehingga
memiliki tiga sisa muatan positif (Fe3+/feri). Karena dapat berada dalam dua
bentuk
ion ini,
zat besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor
bagi enzim-enzim yang terlibat dalam reaksi
oksidasi-reduksi (Institute
of Medicine, 2001). Selain itu sebagian
besar
zat besi berada dalam hemoglobin
(Hb), Hb di dalam darah membawa oksigen dari paru-
paru
ke
seluruh
jaringan tubuh dan membawa
kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru
untuk dikeluarkan dari tubuh. Zat besi juga berperan dalam imunitas dalam pembentukan sel-sel limfosit.
Zat seng (zinc) merupakan salah satu
mineral
penting bagi manusia. Mineral ini merupakan
mineral yang terbanyak kedua setelah zat besi yang
ada
dalam tubuh manusia. Hampir 100 enzim yang ada dalam
tubuh mengandung zat seng
(Institute of Medicine, 2001). Zat seng memiliki fungsi penting dalam tubuh yang dapat dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu
fungsi stru ktural, katalitik dan regulasi.
Mineral ini
terlibat dalam proses
homeostasis,
respon imun, stres oksidatif,
apoptosis dan penuaan.
Zat seng diabsorpsi oleh usus melalui mekanisme
Divalent Metal Transporter-1
(DMT-1) yang juga transporter zat besi dan
mineral
lain dalam usus. Adanya kesamaan transporter antara
zat besi dan
zat seng mengakibatkan
absorpsi antara zat besi dan
zat seng saling
mempengaruhi satu sama
lain
(Inyengar et al. 2009). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
konsumsi
zat
besi anorganik dalam takaran yang tinggi akan mengganggu penyerapan
zat
seng (Hemalata et al, 2009). Beberapa hasil penelitian suplementasi menggunakan dua
zat gizi mikro ini dengan perbandingan antara zat
besi dengan zat seng lebih dari 2:1, maka transferin
yang tersedia untuk zat seng
berkurang sehingga menghambat penyerapan
zinc.
Selain zat gizi besi dan seng, vitamin A
juga mempunyai banyak peran di
dalam tubuh, antara lain untuk
pertumbuhan dan diferensiasi sel progenitor eritrosit,
imunitas tubuh terhadap infeksi dan
mobilisasi
cadangan
zat besi dari seluruh jaringan
(Semba & Blom, 2002). Interaksi vitamin A dengan
zat
besi bersifat sinergis, hal ini terlihat ketika pemberian
vitamin A dapat menurunkan
prevalensi anemia dan memperbaiki utilisasi
zat
besi dibandingkan hanya dengan
suplementasi vitamin A saja atau dengan zat
besi saja. Kemudian seorang peneliti juga menemukan bahwa, bila tubuh dalam keadaan
kekurangan vitamin A, maka
transportasi zat
besi
dari hati
dan atau
penggabungan
zat
besi ke dalam eritrosit terganggu. Vitamin
A terlibat dalam pengaturan pengeluaran zat besi dari hati. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa
suplementasi
vitamin A dengan zat besi
memperbaiki status vitamin A dan memperbaiki
status zat besi lebih baik
daripada jika disuplementasi dengan
zat
besi atau dengan vitamin A saja
(Tanumiharjo, 2002).
Penelitian
vitamin A, D, dan asam lemak menunjukkan bahwa faktor-faktor ini dapat
menghasilkan aksi yang berbeda dalam mengaktifkan reseptor nuklear dan
menginduksi transkripsi gen.3,4 Senyawa seperti resveratrol pada wine dan soy
genisteine dapat secara tidak langsung memengaruhi jalur signal molekul seperti
faktor kappa B (Fialho, 2012).
Resep
Masakan:
Bahan
sayur :
Kentang
50 gram
Wortel
50 gram
Buncis 30 gram
Ketimun
mentah 25 gram
Cara
membuat:
1. Kupas kentang dan wortel kemudian semua bahan dibersihkan
dengan air mengalir
2. Rebus wortel , buncis
dan kentang kemudian dipotong memanjang.
3. Lalu siap disajikan dengan bahan selat yang lain.
Bahan
galantin ayam
Bahan :
Daging
ayam giling 50 gram
Telur
ayam 1 butir
Tepung
roti 10 gram
Bumbu :
Bawang
putih 2 siung
Merica
secukupnya
Garam
secukupnya
Bubuk
pala secukupnya
Cara membuat :
1. Campurkan daging ayam yang sudah dihaluskan dengan tepung
roti halus dan telur ayam.
2. Haluskan semua bumbu dan campurkan ke dalam adonan
daging.
3. Masukkan adonan kedalam wadah, bisa pakai plastik atau dibungkus pakai daun pisang.
4. Kukus hingga matang. Galantin siap disajikan dengan menu
selat lainnya
kuah selat
bumbu :
bawang
putih 3 siung
bawang
merah 1 siung
bawang
bombay ¼ siung
gula
jawa secukupnya
air
kaldu 250 ml
kecap
5 sendok makan
bubuk
pala secukupnya
garam
secukupnya
biji
cengkeh secukupnya
cara membuat :
1. Haluskan tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang
bombay yang sudah dicincang halus.
2. Masukkan air kaldu tunggu hingga mendidih
3. Masukkan gula pasir, gula jawa, kecap, bubuk pala, biji
cengkeh dan garam secukupnya. Sesuai selera masing masing.
4. Kuah selat siap disajikan
Menu Makan Siang
Nasi putih
Ayam katsu
Sayur sop
Tempe bacem
Buah mix : jeruk,
semangka, pepaya, melon
Teh jeruk
Kandungan gizi
Energi :
843,8 kkal |
Magnesium :106,8 mg |
Karbohidrat : 92,1 gram |
Phospor :418 ,9mg |
Protein : 43,8 gram |
Zat besi : 4,0 mg |
Lemak : 33,7 gram |
Zink : 3,7 mg |
Serat : 4,5 gram |
Vitamin C :
38,2 mg |
Vitamin A : 413,1 microgram |
Kalsium :135,7 mg |
Penjelasan Menu Makan
Siang
Pada menu makan siang menggunakan makanan pokok yaitu adalah nasi, ditambah dengan lauk hewani, lauk
nabati, sayur dan juga buah untuk pelengkap. Beras adalah salah satu bahan makanan
pokok masyarakat Indonesia yang
mudah
disajikan dan mempunyai nilai
energi yang cukup tinggi, sehingga
berpengaruh terhadap
aktivitas tubuh dan
kesehatan. Komposisi umum bahan makanan baik yang berasal dari
hewan maupun yang berasal dari tumbuh- tumbuhan terdiri
atas protein,
lemak
dan
karbohidrat
(Ariyadi & Anggraini, 2010). Di Indonesia, beras menyumbang energi, protein, dan zat besi masing-masing sebesar 63,1%, 37,7%, dan 25-30%
dari total kebutuhan
tubuh. Kandungan karbohidrat utama nasi
berupa glukosa. Glukosa
diperoleh dari hidrolisis pati sekitar 1250 molekul glukosa yang berperan menghasilkan energi dalam tubuh.
Proses tersebut dikenal
dengan proses glikolisis dimana glukosa berperan
dalam produksi
ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan bentuk energi yang diperlukan tubuh.
Di sisi
lain,
glukosa sangat penting dalam metabolisme
lipid (Sofyan,
2008). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspowidowati (2011),
nasi putih memiliki kadar glukosa sebesar 31,76%.
Karbohidrat ketika didalam tubuh dapat
meningkatkan kadar glukosa
karena karbohidrat dipecah menjadi komponen yang
lebih kecil seperti disakarida maupun monosakarida (Oba et al., 2010).
Selain karbohidrat, lemak dan protein termasuk jenik makronutrien yang juga dibutuhkan oleh tubuh
kita. Lemak yang dikonsumsi dengan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dapat
membantu
penyerapan vitamin
larut
lemak, menjadi sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat, memberi
rasa
kenyang dan lezat pada makanan, memelihara suhu tubuh dan sebagai
pelindung organ tubuh (Na Zhu, 2011). Penelitian sebelumnya, jika asupan lemak kurang dapat menghambat
pertumbuhan dan gangguan fungsi organ tubuh. Sedangkan bila asupan lemak berlebih dapat menyebabkan kegemukan dan penyakit jantung
koroner dan kanker.
Terdapat hubungan dinamis
antara nutrisi dan gen pada
metabolisme lipid. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gen tertentu ( gen yang mengandung
alel APOA1*A) memiliki
kadar LDL yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan gen lain (gen
yang mengandung alel APOA1*G) setelah melakukan perubahan komposisi diet monounsaturated fatty acid (MUFA) dari 12% menjadi 22%. Penelitian yang
lain menunjukkan bahwa
konsumsi polyunsaturated
fatty
acid
(PUFA) pada individu dengan gen tertentu
akan menurunkan kadar HDL, sedangkan
pada individu yang lain akan meningkatkan kadar HDL.
Protein sebagai sumber energi ketiga
setelah karbohidrat dan lemak, jika asupan protein
tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh akan
berdampak
pada fungsi tubuh. Hasil penelitian ini
berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya. Hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asupan protein pada saat
dewasa lebih tinggi berkisar antara
20-30% asupan protein per hari. Kurangnya asupan protein dapat
menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, pembentukan ikatan- ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan
air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodidan
mengangkut zat – zat gizi, serta bila dalam
jangka waktu yang lama dapat menyebabkan KEP
(Kekurangan Energi Protein) (Jane, 2003).
Resep menu:
1.
Ayam
Katsu
Bahan :
Daging
ayam 75 gram
Tepung
terigu 15 gram
Telur
ayam 1 butir
Bumbu :
Bawang
putih 2 siung
Garam
secukupnya
Lada
secukupnya
Cara
membuat ;
1. Bersihkan daging ayam dari kotoran dengan mencuci dengan
air mengalir
2. Haluskan bumbu, dan lumuri daging ayam dengan bumbu
3. kemudian celupkan daging ayam pada telur ayam dan di
balurkan dengan tepung terigu.
4. Goreng sampai warna berubah menjadi kecoklatan
5. Ayam katsu siap disajikan.
2.
Resep
Tempe goreng
Bahan
:
Tempe kedelai 50 gram
Minyak goreng
secukupnya
Bumbu
:
Bawang putih 2 siung
Ketumbar secukupnya
Garam secukupnya
Kecap 2 sendok makan
Gula jawa 1 sendok
makan
Cara
membuat :
1. Potong tempe bentuk persegi panjang
2. Haluskan bumbu lalu tumis bumbu dan beri sedikit air
3. Masukkan tempe kedalam bumbu, tunggu beberapa sampai
bumbu meresap
4. Masukkan kecap, gula jawa dan garam sesuai selera
5. Tunggu tempe sampai
warna berubah menjadi kecoklatan
6. Tempe bacem siap disajikan
·
Resep
sayur sop
Bahan :
Wortel 25 gram
Brokoli
25 gram
Macaroni
25 gram
Kentang
25 gram
Bumbu :
Bawang
putih 3 siung
Bawang
merah 2 siung
Merica
secukupnya
Garam
secukupnya
Cara
membuat:
1. Haluskan semua bumbu lalu tumis dengan minyak zaitun
secukupnya
2. Setelah tercium bau sedap dan harumtuangkan 200 ml air
3. Setelah air mendidih masukkan wortel, brokoli, kentang yang sudah di potong
potong. Lalu masukkan macaroni
4. Tunggu sampai bahan bahan sudah empuk
5. Sayur sop siap dihidangkan taburkan bawang goreng sesuai
selera.
Nasi
putih
Gulai
ikan kemangi
Sayur
bayam
Tahu
crispy
Buah
jeruk
Wedang
uwuh
Kandungan
Gizi
Energi :
617,4 kkal |
Magnesium :170,2 mg |
Karbohidrat : 92,9 gram |
Phospor :426,9mg |
Protein : 26,7 gram |
Zat besi : 7 mg |
Lemak : 17,5 gram |
Zink : 2,2 mg |
Serat : 6,5 gram |
Vitamin C :
88,2 mg |
Vitamin A : 791,1 microgram |
Kalsium :265,7 mg |
Penjelasan
Menu Makan Malam
Pada menu
makan malam ini hampir mirip dengan set menu makan siang yaitu adana nasi sebagai
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah buahan. Pada menu makan
malam ini disajikan wedang uwuh, atau bisa disebut juga wedang secang. Wedang uwuh
adalah minuman khas Jawa tengah yang sekarang ini sedang naik daun dikalangan
masyarakat. Wedang uwuh dipercaya masyarakat sejak dulu dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari
penyakit infeksi seperti virus ovid 19 yang sekarang sedang marak
menimpa indonesia bahdan seluruh dunia juga terkena dampak dari pandemi ini.
Wedang secang adalah minuman tradisional Indonesia, khususnya dari daerah
Jawa Tengah, yang terbuat dari
kayu secang (Caesalpia sappan L) yang
memberikan warna merah
segar seperti anggur (wine). Selain kayu secang, di dalam
wedang secang juga terdapat rempah-rempah lain yang berfungsi
sebagai penambah
cita rasa. Secara empiris wedang secang dapat berkhasiat untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya penyakit
degeneratif melalui aktivitasnya sebagai antioksidan dan menurunkan gula darah
sehingga
diperlukan pengembangan
wedang secang menjadi sediaan kemas siap minum berkalori rendah yang aman bagi
penderita diabetes.
Resep menu
Gulai
ikan kemangi
Bahan
:
Ikan
bandeng segar 75 gram
Kemangi
25 gram
Santan 15 gram
Bumbu
:
Bawang
putih 2 siung
Bawang
merah 2 siung
Kunyit
1 ruas
Jahe
1 ruas
Cabe
merah keriting 3 ruas
Garam
secukupnya
Ketumbar
1 sdm
Cara
membuat:
1. Bersihkan ikan dengan air mengalir kemudian diberi
perasan jeruk nipis agar tidak amis
2. Haluskan semua bumbu, kemudian ditumis hingga tercium bau
yang sedap
3. Tuangkan air 250ml tunggu hingga mendidih kemudian
masukkan ikan bandeng segar.
4. Masukkan santan kelapa dan kemangi. Tunggu sampai matang
5. Gulai ikan kemangi siap disajikan
Resep Sayur Bayam
Sayur bayam
Bahan :
Bayam hijau 50 gram
Jagung manis 25 gram
Wortel 25 gram
Bumbu :
Bawang putih 2 siung
Bawang merah 2 siung
Kunci 1 ruas
Garam secukupnya
Cara membuat :
1.
Bersihkan bayam,
jagung manis dan wortel dengan air mengalir
2.
Cincang bawang
merah dan bawang putih
3.
Didihkan air lalu
masukkan bawang merah dan bawang putih yang sudah dicincang.
4.
Masukkan jagung
manis dan wortel terlebih dahulu dan tunggu beberapa menit, kemudian baru bayam
hijau yang dimasukkan supaya bayam tidak overcook.
Tuangkan garam secukupnya atau bisa sesuai selera
5.
Sayur bayam siap
disajikan.
Resep Tahu Crispy
Bahan :
Tahu
putih
Tepung
terigu
Tepung
beras
Minyak
goreng
Bumbu:
Bawang
putih 2 siung
Ketumbar
1 sendok teh
Garam
secukupnya
Cara Membuat:
1. Potong tahu putih berbentuk dadu
2. Haluskan semua bumbu dan diberi sedikit air, kemudian
campurkan tepung terigu dan tepung beras kedalam adonan bumbu.
3. Masukkan tahu yang sudah dipotong kedalam adonan tepung
4. Goreng tahu sampai berubah warna menjadi kecoklatan.
5. Tahu goreng crispy siap disajikan.
Resep wedang uwuh
Bahan :
Wedang
uwuh 1 bungkus (kayu secang, jahe, kapulaga dan rempah rempah lainnya)
Gula
pasir 15 gram
Cara membuat
1.
Tuangkan wedang
uwuh kedalam gelas
2.
Lalu tambahkan air
panas 250 ml
3.
Masukkan gula
sesuai selera dan aduk sampai rata
4.
Wedang uwuh siap
disajikan.
Daftar Pustaka
Ariyadi, T., & Anggraini, H. (2010). Penetapan kadar karbohidrat pada nasi aking yang dikonsumsi masyarakat desa singorojo
kabupaten kendal: Prosiding
Seminar
Nasional Unversitas Muhammadiyah,
Semarang.
Dauncey MJ. Recent advances in nutrition, genes and
brain health, Proc Nutr Soc. 2012;71(4):581–91.
Fialho E, Moreno FS, Ong TPP. Nutrition in the
post-genomics: Fundamentals and applications of omics tools. J Nutr.
2008;6:757–66
Harmanto. 2006. Indahnya
Hidup Sehat AnekaTerapi Untuk Mencegah dan Mengatasi Penyakit. Jakarta :
Agromedia Pustaka.
Hemalatha
S,
Gautam S, Platel K,
Srinivasan K. Influence of exogenous
iron, calcium, protein and common
salt
on the bioaccessibility
of zinc from cereals and legumes. Journal of Trace Elements
in Medicine
and Biology. 2009; 23(2): 75±83.
Institute
of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron, Chromium,
Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon,
Vanadium, and Zinc. Washington,
DC: National Academy Press, 2001. pp. 442±455.
Iyengar V, Pullakhandam R, Nair KM. Iron-Zinc interaction during uptake in human intestinal Caco-2 cell line: Kinetic analyses
and
possible mechanism.
Indian Journal of Biochemistry and Biophysics 2009;
46: 299-306.
Jane E Kerstetter.
Dietary
protein,
calcium metabolism,
and skeletal
homeostasis revisited. Am J Clin Nutr 2003;78(suppl):584S–92S.
Joint FAO/WHO Expert Consultation
on Human Vitamin and Mineral Requirements. Vitamin and Mineral Requirements
in
human nutrition, 2nd edition. Geneva: WHO & FAO, 2004.
Muller M, Kersten S. Nutrigenomics Goals and Perspectives. Nature Review
Genetic 2003; 4:315-22.
Na Zhu. Fat mass modifies the association of fat- free mass with symptom-limited treadmill duration in
the
Coronary Artery
Risk Development
in Young Adults (CARDIA) Study. Am J Clin Nutr 2011;94:385–91.
Puspowidowati, A. (2011).
Penentuan profil
gula pereduksi dari beras, jagung giling
dan jagung pipilan (suatu
upaya penggalian pangan alternatif
berindeks glikemik rendah bagi penderita diabetes). (Skripsi ), Sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas
Airlangga Surabaya:
Sofyan. (2008).
Penentuan kadar glukosa pada
nasi putih dan Beras merah selama penyimpanan dan pemanasan menggunakan rice cooker. (Skripsi), Sarjana pada FKIP
Universitas Tadulako, Palu.
Tanumiharjo SA.
Vitamin A and iron
status are improved
by vitamin A and iron supplementation
in
pregnant Indonesian women. J Nutr.
2002;
132(7): 1909-12.