Sabtu, 16 Mei 2020

SET MENU BERGIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN SISTEM IMUNITAS PADA SAAT PANDEMI COVID 19




Nama : Isnanda Putri Nur Istiqomah

NIM : S351908028

Peminatan : Human Nutrition

SET MENU BERGIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN SISTEM IMUNITAS PADA SAAT PANDEMI COVID 19

 

Manusia membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk  mempertahankan  hidup  guna menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Usia, jenis kelamin, status kesehatan, pengetahuan, pendapatan, agama dan budaya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makan seseorang (Judith, 2008). Asupan makan harus sesuai dengan kebutuhan gizi seseorang, bila tidak terjadi  kesesuaian  antara  makanan  yang dikonsumsi dengan kebutuhan gizi seseorang, akan menimbulkan masalah kesehatan.

Asupan makanan dan lingkungan merupakan faktor yang secara umum berperan dalam status kesehatan seseorang. Penelitian di bidang nutrisi makin meningkat untuk memahami cara mengontrol kesehatan sekelompok individu dalam beberapa kondisi diet yang berbeda. Human Genome Project (HGP) memberikan pandangan baru terkait pengaruh nutrisi terhadap diet manusia, mencakup: (1) Apakah ekspresi gen terkait proses respons metabolik pada tingkat seluler dapat memengaruhi kesehatan individu? (2) Apakah ekspresi gen dan respons metabolik merupakan respons genotipe dan lingkungan/nutrisi? Proses interaksi antara gen dan nutrisi dapat mengarah ke diet spesifik untuk masing masing individu.

Nutrigenomik merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang menilai beberapa area nutrisi tertentu menggunakan metode molekuler untuk mengakses dan memahami beberapa respons yang akan didapatkan  melalui diet tertentu pada individu atau populasi. Penelitian nutrigenomik terfokus pada efek nutrisi terhadap genome, proteome, dan metabolome. Nutrigenomik berfungsi untuk menjelaskan bagaimana komponen diet tertentu (komponen bioaktif) dapat memengaruhi ekspresi gen melalui ikatan dengan faktor transkripsi. Faktor transkripsi kemudian berinteraksi dengan elemen yang dapat menempel pada RNA polymerase, sehingga dapat mengubah aktivitas atau ekspresi gen. Perubahan ini dapat bersifat meningkatkan atau menekan ekspresi gen sesuai karakteristik individu (Dauncey, 2012).

Sekali zat makanan berinteraksi dengan gen, ia akan merubah gen, ekspresi protein, dan produk metabolit sesuai dengan tingkat signal zat makanan tersebut. sehingga, diet yang berbeda akan menimbulkan  perbedaan pada pola gen, ekspresi protein   dan   produk   metabolit.   Nutrigenomik   mencoba   menggambarkan   atau menguraikan pola-pola ini, yang dikenal sebagai dietary signatures (penanda diet). Seperti dietary signatures  yang telah diuji pada sel, jaringan, dan organisme tertentu, dengan cara ini pula pengaruh zat makanan pada homeostasis diselidiki. Gen yang dipengaruhi oleh berbagai tingkatan zat makanan perlu diidentifikasi terlebih dahulu, baru   kemudian   bagaimana   cara   mengatur   mereka   dipelajari.   Perbedaan   cara pengaturan   sebagai   akibat   dari   perbedaan   gen   masing-masing   individu   juga dipelajari (Muller, 2003).

Masa pandemi covid 19 ini diperlukan sistem imunitas yang kuat  agar terhindar dari virus covid 19 yang bisa mengancam nyawa kita dan orang orang yang kita sayangi. Maka dari itu, perlunya meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan bergizi tidak melulu harus mahal dan mewah, kita bisa mendapatkan makanan bergizi disekeliling yang murah, sederhana dan pastinya mengandung gizi yang baik untuk tubuh bilas dikonsumsi dengan benar. Hal ini membuat penulis tertarik untuk menyajikan menu makan yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan menu yang sederhana dan mudah didapatkan dipasaran. Berikut adalah macam macam menu dalam sehari: 

 

Menu Makan Pagi:


 Nama Menu

1.      Selat Solo

2.      Buah potong (melon, semangka dan pepaya)

3.      Air putih

Kandungan gizi

Energi            :  640 kkal

Magnesium  :84 mg

Karbohidrat : 63,9 gram

Phospor        :376,3 mg

Protein          : 32,7 gram

Zat besi         : 4,1 mg

Lemak           : 29,6 gram

Zink               : 2,9 mg

Serat             : 3,3 gram

Vitamin C     :  34,5 mg

Vitamin A     : 713,1 microgram

Kalsium        :204,8 mg

 

Penjelasan gizi menu makan pagi

Pada menu makan pagi lebih dominan oleh sayur dan buah. Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi micro yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengonsumsi buah dan sayuran berwarna sebanyak lima porsi atau lebih adalah bagian penting dalam pola hidupsehat. Hal ini disebabkan karena buah dan sayuran yang berwarna memberikan berbagai macam vitamin, mineral, serat dan fitokimia. Kandungan pada serat pada buah dan sayur sangat berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga zat zat racun yang membahayakan dapat keluar dalam tubuh (Harmanto, 2006)  

Zat gizi juga dapat berinteraksi terhadap satu sama lain. Interaksi zat  gizi  mikro  dapat  terjadi melalui dua mekanisme, yaitu: (i) satu jenis zat  gizi  mikro  secara  langsung mempengaruhi penyerapan zat gizi mikro lainnya, dan (ii) bila tubuh mengalami defisiensi atau kelebihan satu jenis zat gizi mikro baru mempengaruhi metabolisme zat gizi mikro lainnya. Interaksi  dapat  terjadi di dalam makanan, pada fase penyerapan atau ketika di dalam tubuh. Makanan mengandung campuran   berbagai   zat   gizi   dan   bahan bahan lain sehingga memungkinkan terjadinya interaksi zat gizi. Pada fase penyerapan, makanan dicerna dan zat gizi dilepas untuk dapat diserap. Selama proses pencernaan, zat gizi mikro mempengaruhi ketersediaan atau penyerapan zat gizi mikro lainnya,  misalnya  peningkatan  daya  larut atau oleh pengaturan fungsi usus. Bioavailabilitas zat besi meningkat   bila dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena vitamin C mereduksi zat besi (III) menjadi  zat  besi  (II)  yang  lebih  mudah diserap (FAO & WHO, 2004)

Peran zat besi berhubungan dengan kemampuannya dalam  reaksi oksidasi dan reduksi. Secara kimia, zat besi merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mampu berinteraksi  dengan  oksigen.  Dalam keadaan tereduksi, zat besi kehilangan dua elektron sehingga memiliki dua sisa muatan positif (Fe2+/fero). Adapun dalam keadaan teroksidasi, zat besi kehilangan tiga elektron sehingga memiliki tiga sisa muatan positif (Fe3+/feri). Karena dapat berada dalam dua bentuk  ion  ini,  zat  besi  berperan  dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi (Institute of Medicine, 2001). Selain itu sebagian besar zat  besi berada dalam hemoglobin (Hb), Hb di dalam darah membawa oksigen dari paru- paru  ke  seluruh  jaringan  tubuh  dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Zat besi juga berperan dalam imunitas dalam pembentukan sel-sel limfosit.

Zat seng (zinc) merupakan salah satu mineral penting bagi manusia. Mineral ini merupakan mineral yang terbanyak kedua setelah zat besi yang ada dalam tubuh manusia. Hampir 100 enzim yang ada dalam tubuh mengandung zat seng (Institute of Medicine, 2001).  Zat seng memiliki fungsi penting dalam tubuh yang dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu fungsi stru ktural, katalitik dan regulasi. Mineral ini  terlibat  dalam proses homeostasis, respon imun, stres oksidatif, apoptosis dan penuaan.

Zat seng diabsorpsi oleh usus melalui mekanisme Divalent Metal Transporter-1 (DMT-1) yang juga transporter zat besi dan mineral lain dalam usus. Adanya kesamaan transporter  antara  zat  besi  dan  zat  seng mengakibatkan absorpsi antara zat besi dan zat  seng  saling  mempengaruhi satu  sama lain (Inyengar et al. 2009). Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa konsumsi zat besi anorganik dalam takaran yang tinggi akan mengganggu penyerapan zat seng (Hemalata et al, 2009). Beberapa hasil penelitian suplementasi  menggunakan  dua  zat  gizi mikro ini dengan   perbandingan antara zat besi dengan zat seng lebih dari 2:1, maka transferin yang tersedia untuk zat seng berkurang sehingga menghambat penyerapan zinc.

Selain zat gizi  besi dan seng, vitamin A juga mempunyai banyak peran di dalam tubuh, antara lain untuk  pertumbuhan dan diferensiasi sel progenitor eritrosit, imunitas tubuh terhadap infeksi dan mobilisasi  cadangan  zat  besi  dari  seluruh jaringan (Semba & Blom, 2002). Interaksi  vitamin  A  dengan  zat besi bersifat sinergis, hal ini terlihat ketika pemberian vitamin A dapat menurunkan prevalensi anemia dan memperbaiki utilisasi zat    besi dibandingkan hanya dengan suplementasi vitamin A saja atau dengan zat besi saja. Kemudian seorang peneliti juga menemukan bahwa, bila tubuh dalam keadaan kekurangan vitamin A, maka transportasi  zat  besi  dari  hati  dan  atau penggabungan zat besi ke dalam eritrosit terganggu. Vitamin A terlibat dalam pengaturan pengeluaran   zat   besi   dari   hati.   Hasil penelitian mengungkapkan  bahwa suplementasi  vitamin A dengan zat besi memperbaiki status vitamin A dan memperbaiki status zat besi lebih baik daripada jika disuplementasi dengan zat besi atau dengan vitamin A saja (Tanumiharjo, 2002).

Penelitian vitamin A, D, dan asam lemak menunjukkan bahwa faktor-faktor ini dapat menghasilkan aksi yang berbeda dalam mengaktifkan reseptor nuklear dan menginduksi transkripsi gen.3,4 Senyawa seperti resveratrol pada wine dan soy genisteine dapat secara tidak langsung memengaruhi jalur signal molekul seperti faktor kappa B (Fialho, 2012).

Resep Masakan:

Bahan sayur :

Kentang 50 gram

Wortel 50 gram

Buncis  30 gram

Ketimun mentah 25 gram

Cara membuat:

1.      Kupas kentang dan wortel kemudian semua bahan dibersihkan dengan air mengalir

2.      Rebus wortel , buncis dan kentang kemudian dipotong memanjang.

3.      Lalu siap disajikan dengan bahan selat yang lain.

Bahan galantin ayam

Bahan :

Daging ayam giling 50 gram

Telur ayam 1 butir

Tepung roti 10 gram

Bumbu :

Bawang putih 2 siung

Merica secukupnya

Garam secukupnya

Bubuk pala secukupnya

Cara membuat :

1.      Campurkan daging ayam yang sudah dihaluskan dengan tepung roti halus dan telur ayam.

2.      Haluskan semua bumbu dan campurkan ke dalam adonan daging.

3.      Masukkan adonan kedalam wadah, bisa pakai  plastik atau dibungkus pakai daun pisang.

4.      Kukus hingga matang. Galantin siap disajikan dengan menu selat lainnya

 kuah selat

bumbu :

bawang putih 3 siung

bawang merah 1 siung

bawang bombay ¼ siung

gula jawa secukupnya

air kaldu 250 ml

kecap 5 sendok makan

bubuk pala secukupnya

garam secukupnya

biji cengkeh secukupnya

 cara membuat :

1.      Haluskan tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay yang sudah dicincang halus.

2.      Masukkan air kaldu tunggu hingga mendidih

3.      Masukkan gula pasir, gula jawa, kecap, bubuk pala, biji cengkeh dan garam secukupnya. Sesuai selera masing masing.

4.      Kuah selat siap disajikan

 

Menu Makan Siang

 



 

Nasi putih

Ayam katsu

Sayur sop

Tempe bacem

Buah mix : jeruk, semangka, pepaya, melon

Teh jeruk

 

 

Kandungan gizi

Energi            :  843,8  kkal

Magnesium  :106,8 mg

Karbohidrat : 92,1 gram

Phospor        :418 ,9mg

Protein          : 43,8 gram

Zat besi         : 4,0 mg

Lemak           : 33,7  gram

Zink               : 3,7 mg

Serat             : 4,5  gram

Vitamin C     :  38,2 mg

Vitamin A     : 413,1 microgram

Kalsium        :135,7 mg

 

Penjelasan Menu Makan Siang

 

Pada menu makan siang menggunakan makanan pokok yaitu adalah  nasi, ditambah dengan lauk hewani, lauk nabati, sayur dan juga buah untuk pelengkap. Beras adalah salah satu bahan makanan pokok   masyarakat Indonesia   yang  mudah disajikan dan  mempunyai nilai  energi yang cukup tinggi, sehingga  berpengaruh  terhadap aktivitas  tubuh  dan   kesehatan. Komposisi umum bahan makanan baik yang berasal dari hewan maupun  yang  berasal dari  tumbuh- tumbuhan  terdiri  atas protein,  lemak  dan karbohidrat (Ariyadi &  Anggraini, 2010). Di Indonesia, beras menyumbang  energi, protein, dan  zat besi masing-masing sebesar  63,1%, 37,7%,  dan 25-30%  dari total kebutuhan tubuh.  Kandungan  karbohidrat utama nasi berupa glukosa. Glukosa  diperoleh dari hidrolisis pati sekitar 1250 molekul glukosa yang berperan menghasilkan energi dalam tubuh. Proses tersebut dikenal  dengan proses glikolisis dimana glukosa berperan dalam produksi ATP (Adenosin Trifosfat)   yang merupakan bentuk energi yang diperlukan tubuh. Di  sisi  lain, glukosa  sangat penting  dalam  metabolisme lipid (Sofyan, 2008). Menurut penelitian yang  dilakukan  oleh Puspowidowati (2011),  nasi putih  memiliki kadar glukosa sebesar 31,76%. Karbohidrat  ketika didalam tubuh dapat meningkatkan kadar glukosa karena karbohidrat   dipecah menjadi komponen yang lebih kecil seperti disakarida maupun monosakarida (Oba et al., 2010).

Selain karbohidrat, lemak dan protein termasuk jenik  makronutrien yang juga dibutuhkan oleh tubuh kita. Lemak yang dikonsumsi dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dapat membantu  penyerapan  vitamin  larut  lemak, menjadi sumber energi yang kedua setelah karbohidrat, memberi rasa kenyang dan lezat pada makanan, memelihara suhu tubuh dan sebagai pelindung  organ  tubuh (Na Zhu, 2011).   Penelitian  sebelumnya, jika asupan lemak kurang dapat menghambat pertumbuhan dan gangguan fungsi organ tubuh. Sedangkan bila asupan lemak berlebih dapat menyebabkan  kegemukan  dan  penyakit  jantung koroner dan kanker.

Terdapat hubungan dinamis antara nutrisi dan gen pada metabolisme lipid. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gen tertentu ( gen yang mengandung alel APOA1*A) memiliki kadar LDL yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan gen lain (gen yang mengandung   alel APOA1*G) setelah melakukan perubahan komposisi  diet  monounsaturated  fatty  acid  (MUFA)  dari  12%  menjadi  22%. Penelitian  yang  lain  menunjukkan  bahwa  konsumsi  polyunsaturated  fatty  acid (PUFA) pada individu dengan gen tertentu akan menurunkan kadar HDL, sedangkan pada individu yang lain akan meningkatkan kadar HDL.

Protein sebagai sumber energi ketiga setelah karbohidrat dan lemak, jika asupan protein tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh akan berdampak pada fungsi tubuh. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asupan protein  pada  saat  dewasa  lebih  tinggi  berkisar antara 20-30% asupan protein per hari. Kurangnya asupan protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh,  pembentukan ikatan- ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodidan mengangkut zat zat gizi, serta bila dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan KEP (Kekurangan Energi Protein) (Jane, 2003).

 

Resep menu:

1.      Ayam Katsu

Bahan :

Daging ayam  75 gram

Tepung terigu 15 gram

Telur ayam 1 butir

Bumbu :

Bawang putih 2 siung

Garam secukupnya

Lada secukupnya

 

Cara membuat ;

1.      Bersihkan daging ayam dari kotoran dengan mencuci dengan air mengalir

2.      Haluskan bumbu, dan lumuri daging ayam dengan bumbu

3.      kemudian celupkan daging ayam pada telur ayam dan di balurkan dengan tepung terigu.

4.      Goreng sampai warna berubah menjadi kecoklatan

5.      Ayam katsu siap disajikan.

 

2.      Resep Tempe goreng

Bahan :

Tempe kedelai 50  gram

Minyak goreng secukupnya

Bumbu :

Bawang putih 2 siung

Ketumbar secukupnya

Garam secukupnya

Kecap 2 sendok makan

Gula jawa 1 sendok makan

Cara membuat :

1.      Potong tempe bentuk persegi panjang

2.      Haluskan bumbu lalu tumis bumbu dan beri sedikit air

3.      Masukkan tempe kedalam bumbu, tunggu beberapa sampai bumbu meresap

4.      Masukkan kecap, gula jawa dan garam sesuai selera

5.      Tunggu  tempe sampai warna berubah menjadi kecoklatan

6.      Tempe bacem siap disajikan

 

·         Resep sayur sop

Bahan :

 Wortel 25 gram

Brokoli 25 gram

Macaroni 25 gram

Kentang 25 gram

Bumbu :

Bawang putih 3 siung

Bawang merah 2 siung

Merica secukupnya

Garam secukupnya

Cara membuat:

1.      Haluskan semua bumbu lalu tumis dengan minyak zaitun secukupnya

2.      Setelah tercium bau sedap dan harumtuangkan 200 ml  air

3.      Setelah air mendidih masukkan  wortel, brokoli, kentang yang sudah di potong potong. Lalu masukkan macaroni

4.      Tunggu sampai bahan bahan sudah empuk

5.      Sayur sop siap dihidangkan taburkan bawang goreng sesuai selera.

 Menu Makan Malam


Nasi putih

Gulai ikan kemangi

Sayur bayam

Tahu crispy

Buah jeruk

Wedang uwuh

 

 

 

 

Kandungan Gizi

Energi            :  617,4 kkal

Magnesium  :170,2  mg

Karbohidrat : 92,9 gram

Phospor        :426,9mg

Protein          : 26,7 gram

Zat besi         : 7 mg

Lemak           : 17,5 gram

Zink               : 2,2 mg

Serat             : 6,5  gram

Vitamin C     :  88,2 mg

Vitamin A     : 791,1 microgram

Kalsium        :265,7 mg

 

Penjelasan Menu Makan Malam

 Pada menu makan malam ini hampir mirip dengan set menu makan siang yaitu adana nasi sebagai makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah buahan. Pada menu makan malam ini disajikan wedang uwuh, atau bisa disebut juga wedang secang. Wedang uwuh adalah minuman khas Jawa tengah yang sekarang ini sedang naik daun dikalangan masyarakat. Wedang uwuh dipercaya masyarakat sejak dulu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari  penyakit infeksi seperti virus ovid 19 yang sekarang sedang marak menimpa indonesia bahdan seluruh dunia juga terkena dampak dari pandemi ini.

 Wedang secang adalah minuman tradisional Indonesia, khususnya dari daerah Jawa Tengah, yang terbuat dari kayu secang (Caesalpia sappan L) yang memberikan warna merah segar seperti anggur (wine). Selain kayu secang, di dalam wedang   secang juga terdapat rempah-rempah lain yang berfungsi sebagai penambah cita rasa. Secara empiris wedang secang dapat berkhasiat untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya penyakit degeneratif melalui aktivitasnya sebagai antioksidan dan  menurunkan  gula  darah  sehingga  diperlukan  pengembangan  wedang  secang menjadi sediaan kemas siap minum berkalori rendah yang aman bagi penderita diabetes.

Resep menu

Gulai ikan kemangi

Bahan :

Ikan bandeng segar 75 gram

Kemangi 25 gram

Santan   15 gram

Bumbu :

Bawang putih 2 siung

Bawang merah 2 siung

Kunyit 1 ruas

Jahe 1 ruas

Cabe merah keriting 3 ruas

Garam secukupnya

Ketumbar 1 sdm

Cara membuat:

1.      Bersihkan ikan dengan air mengalir kemudian diberi perasan jeruk nipis agar tidak amis

2.      Haluskan semua bumbu, kemudian ditumis hingga tercium bau yang sedap

3.      Tuangkan air 250ml tunggu hingga mendidih kemudian masukkan ikan bandeng segar.

4.      Masukkan santan kelapa dan kemangi. Tunggu sampai matang

5.      Gulai ikan kemangi siap disajikan

 

Resep Sayur Bayam

Sayur bayam

Bahan :

Bayam hijau  50 gram

Jagung manis 25 gram

Wortel  25 gram

Bumbu :

Bawang putih 2 siung

Bawang merah 2 siung

Kunci 1 ruas

Garam secukupnya

Cara membuat :

1.      Bersihkan bayam, jagung manis dan wortel dengan air mengalir

2.      Cincang bawang merah dan bawang putih

3.      Didihkan air lalu masukkan bawang merah dan bawang putih yang sudah dicincang.

4.      Masukkan jagung manis dan wortel terlebih dahulu dan tunggu beberapa menit, kemudian baru bayam hijau yang dimasukkan supaya bayam tidak  overcook. Tuangkan garam secukupnya atau bisa sesuai selera

5.      Sayur bayam siap disajikan.

 

Resep Tahu Crispy

Bahan :

Tahu putih

Tepung terigu

Tepung beras

Minyak goreng

Bumbu:

Bawang putih 2 siung

Ketumbar 1 sendok teh

Garam secukupnya

Cara  Membuat:

1.      Potong tahu putih berbentuk dadu

2.      Haluskan semua bumbu dan diberi sedikit air, kemudian campurkan tepung terigu dan tepung beras kedalam adonan bumbu.

3.      Masukkan tahu yang sudah dipotong kedalam adonan tepung

4.      Goreng tahu sampai berubah warna menjadi kecoklatan.

5.      Tahu goreng crispy siap disajikan.

 

Resep wedang uwuh

Bahan :

Wedang uwuh 1 bungkus (kayu secang, jahe, kapulaga dan rempah rempah lainnya)

Gula pasir 15 gram

Cara membuat

1.      Tuangkan wedang uwuh kedalam gelas

2.      Lalu tambahkan air panas 250 ml

3.      Masukkan gula sesuai selera dan aduk sampai rata

4.      Wedang uwuh siap disajikan.

 

 

Daftar Pustaka

Ariyadi, T., & Anggraini, H. (2010). Penetapan kadar karbohidrat pada nasi  aking  yang dikonsumsi          masyarakat  desa   singorojo kabupaten     kendal:   Prosiding    Seminar Nasional Unversitas Muhammadiyah, Semarang.

Dauncey MJ. Recent advances in nutrition, genes and brain health, Proc Nutr Soc. 2012;71(4):581–91.

Fialho E, Moreno FS, Ong TPP. Nutrition in the post-genomics: Fundamentals and applications of omics tools. J Nutr. 2008;6:757–66

Harmanto. 2006. Indahnya Hidup Sehat AnekaTerapi Untuk Mencegah dan Mengatasi Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Hemalatha S, Gautam S, Platel K, Srinivasan K. Influence of exogenous iron, calcium, protein and common salt on the bioaccessibility of zinc from cereals and legumes. Journal of Trace Elements  in   Medicine  and   Biology. 2009; 23(2): 75±83.

Institute   of   Medicine.   Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron, Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc. Washington, DC: National    Academy    Press,    2001. pp. 442±455.

Iyengar V, Pullakhandam R, Nair KM. Iron-Zinc interaction during uptake in human intestinal Caco-2 cell line: Kinetic analyses and possible mechanism. Indian Journal of Biochemistry and Biophysics 2009; 46: 299-306.

Jane  E  Kerstetter.  Dietary  protein,  calcium metabolism,  and  skeletal  homeostasis  revisited. Am J Clin Nutr 2003;78(suppl):584S–92S.

Joint  FAO/WHO  Expert  Consultation on   Human    Vitamin    and    Mineral Requirements.   Vitamin and Mineral Requirements in human nutrition, 2nd edition. Geneva: WHO & FAO, 2004.

Muller  M,  Kersten  S.  Nutrigenomics  Goals  and  Perspectives.  Nature Review Genetic 2003; 4:315-22.

Na Zhu. Fat mass modifies the association of fat- free mass with symptom-limited treadmill duration in  the  Coronary  Artery  Risk  Development  in Young Adults (CARDIA) Study. Am J Clin Nutr 2011;94:385–91.

Puspowidowati, A.  (2011).  Penentuan profil gula pereduksi dari beras, jagung  giling dan jagung pipilan  (suatu  upaya  penggalian pangan alternatif  berindeks glikemik  rendah bagi penderita  diabetes). (Skripsi ), Sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya:

Sofyan.   (2008).   Penentuan  kadar  glukosa pada nasi putih dan Beras  merah selama penyimpanan dan pemanasan menggunakan rice     cooker.   (Skripsi),     Sarjana    pada FKIP  Universitas Tadulako,   Palu.

Tanumiharjo SA.  Vitamin A and  iron status are improved by vitamin A and iron supplementation in pregnant Indonesian   women.   J   Nutr.   2002; 132(7): 1909-12.